Sekolah Jurnalistik PWI Jateng – FH Unissula dilakukan secara daring. (Foto:Dok)
PersadaPos, Semarang – PWI Jawa Tengah bersama Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (FH Unissula) Semarang kembali menyelenggarakan Sekolah Jurnalistik untuk angkatan XX secara daring pada Sabtu 7 September 2024.
Acara pembukaan dipandu oleh Sekretaris Prodi Ilmu Hukum Dr Ida Musofiana SH MH itu diikuti oleh 51 mahasiswa FH Unissula.
Hadir dalam pembukaan Sekolah Jurnalistik lewat daring ini, Dekan FH Unissula Dr Jawade Hafidz SH MH, Wakil Dekan I Dr Widayati SH MH, Wakil Dekan II Dr Denny Suwondo SH MH, Kaprodi Sarjana 1 Dr Muhammad Ngazis SH MH bersama Sekretaris II Dini Amalia Fitri SH MH.
Sedangkan dari PWI diwakili Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, Koordinator Sekolah Jurnalistik Alkomari, serta dua pemateri Widiyartono R dan Setiawan Hendra Kelana.
Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi terhadap kegiatan Sekolah Jurnalistik bersama FH Unissula yang tetap dilaksanakan untuk meneruskan program sebelumnya.
Menurutnya, Sekolah Jurnalistik yang memasuki angkatan ke-20 ini, merupakan agenda yang membanggakan pada PWI. Pasalnya, ini penanda adanya ketertarikan dan kesungguhan dari Fakultas Hukum Unissula dalam memberi bekal calon lulusan, calon alumninya terhadap dunia jurnalistik yang terus berlanjut sejak 2016 hingga sekarang.
”Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi calon lulusan. Dan bagi kami, ini sekaligus memberi tantangan bagaimana kami harus mencari bagaimana mencari modifikasi dan kreativitas agar kegiatan lebih berbobot,” ujar dosen ilmu jurnalistik di berbagai perguruan tinggi itu.
Amir juga berharap kegiatan ini menjadi faktor pembeda antara lulusan FH Unissula dengan alumni fakultas hukum perguruan tinggi yang lain.
Keterampilan Khusus
Di bagian lain, Dekan FH Unissula Jawade Hafidz yang membuka acara juga menyatakan rasa syukur karena hingga saat ini, bersama PWI Jateng bisa secara istikamah berkomitmen melanjutkan kerja sama mengadakan Sekolah Jurnalistik ini.
Dia mengatakan, pihaknya mendukung sekolah ini sejak 2016 karena melihat ada satu pola, satu kurikulum dengan tujuan dan target yang ingin dicapai, sehingga berjalan tertib dan langgeng hingga sekarang.
”Saya mengapresiasi kegiatan ini karena mahasiswa kami, tak cukup dibekali dengan pengetahuan ilmu hukum saja tapi ketika terjun ke masyarakat bagaimana menformulasi, mengelaborasi berbagai persoalan masalah hukum yang bisa ditulis dalam bentuk berita. Alhamdulillah berkat kerja sama dengan PWI, banyak lulusan kami yang telah mampu menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan. Ada juga yang terjun sebagai wartawan,” katanya.
Dia menandaskan, pihaknya akan terus melanjutkan program ini. Alasannya, ke depan Fakultas Hukum Unissula akan memperkuat kegiatan-kegiatan yang bersifat memberikan skill khusus bagi lulusannya.
Sehingga, kata dia, kegiatan sekolah jurnalistik menjadi bagian dari surat keterangan pendamping ijazah. Sebagai ketentuan Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, mengisyaratkan bahwa fakultas selain memberikan ijazah, transkrip nilai, juga tambahan skill khusus.
Dalam Sekolah Jurnalistik ini, ada tiga pemateri yang mengajarkan tentang ilmu jurnalistik. Sesi pertama Sekretaris PWI Setiawan Hendra Kelana memberikan pengetahuan soal Hukum Pers dan Etika Komunikasi, selanjutnya Widiyartono R yang membedah tentang teknik dan praktik penulisan artikel ilmiah populer, serta Alkomari yang membawakan Konvergensi Media. (Lind)