Anggota Kube Manditi Sejahtera sedang memproduksi tusuk sate. (Foto:Dok)
PersadaPos, BANYUMAS – Perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap pengembangan usaha mikro kecil (UMK) dibuktikan dengan memberikan bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Desa Pajerukan Kecamatan Kalibagor, Banyumas. Selain memenuhi kebutuhan listrik, bantuan tersebut mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tusuk sate.
Kelompok Usaha Bersama (Kube) Mandiri Sejahtera yang terdiri dari 10 emak-emak, terlihat bersemangat memproduksi tusuk sate berbahan bambu. Ada yang memotong bambu, membelah, meruncing ujung, hingga finishing. Menariknya, mereka sudah menggunakan mesin bertenaga listrik.
Ketua Kube Mandiri Sejahtera, Tutik Ariyani mengatakan, bantuan PLTS tersebut sangat menunjang produksi tusuk sate. Karena proses produksi bisa lebih efisien waktu.
“Bantuan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi, karena bisa lebih efisien waktu,” katanya, Kamis (6/11/2025).
Ia menceritakan, pembuatan tusuk sate dulunya dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang lama. Hingga saatnya mereka mendapatkan bantuan mesin dari pemerintah, namun masih terkendala listrik.
“Ada dua mesin tapi listriknya gak mumpuni, sehingga mesin dibagi di dua tempat,” lanjutnya.
Kendala itu terjawab setelah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menurunkan bantuan PLTS pada 2025.
“Alhamdulillah sekarang ada listrik tenaga surya dari Pemprov Jateng, sehingga produksi kami meningkat,” ungkapnya.
Anggota Kube Mandiri Sejahtera, Sutijah menambahkan, saat ini ada sekitar 10 ibu-ibu yang terlibat dalam produksi tusuk sate.
“Ada sepuluh orang anggota Kube Mandiri Sejahtera. Untuk produksinya dilakukan seminggu dua kali. Biaya produksi lebih hemat sekarang, karena kami sudah ada PLTS,” ucapnya.
Anggota lainnya, Suparmi mengaku senang, karena produksi tusuk sate bisa dilakukan di satu tempat, setelah pemenuhan listrik tercukupi.
“Sekarang lebih mudah dan cepat. Dalam seminggu kami bisa menghasilkan lebih dari 100 ribu tusuk sate, dibanding dulu paling 25 ribu tusuk,” terangnya.
Dari produksi yang meningkat tersebut, tentu juga membuat pendapatan semakin naik.
“Alhamdulillah kualitas meningkat, jumlahnya juga lebih banyak,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Agus Sugiharto menyampaikan, bantuan PLTS tersebut seiring dengan semangat Gubernur Ahmad Luthfi Ngopeni Nglakoni Jateng, dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.
“Jadi, pemerintah hadir bagi masyarakat yang membutuhkan. Bantuan ini disalurkan untuk usaha mikro kecil dengan anggotanya masuk dalam DTKS,” ujarnya.
Dengan adanya bantuan tersebut, kata Agus, kelompok usaha dapat berkembang dan meningkat.
“Dengan demikian pengentasan kemiskinan ekstrem akan terwujud,” paparnya.
Agus mengungkapkan, pihaknya akan terus mengembangkan energi baru terbarukan untuk pemenuhan energi bagi masyarakat.
“Masih akan terus kami lakukan, untuk berinovasi dalam bidang energi baru terbarukan,” tandasnya. (Lind)


