Fadli Zon berkeliling menyaksikan karya-karya para seniman seusai membuka Pasar Raya di Surakarta, Jumat, 1 Agustus 2025. (Foto:Dok)
PersadaPos, Semarang – Gelaran Pasar Rakyat dan Budaya (Pasar Raya) resmi dibuka di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Kota Surakarta, Jumat 1 Agustus 2025.
Acara yang dihelat, 1-15 Agustus ini melibatkan ratusan seniman lintas disiplin. Mulai dari 200-an perupa, 70 kelompok seni pertunjukan, 61 band pelajar dan umum, serta keterlibatan tiga museum dan 80 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) daerah sekitar.
Pada saat pembukaan juga dihadiri langsung oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, dan Wakil Wali Kota Astrid Widayani.
Sumarno mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu bentuk dari upaya melestarikan budaya Jawa maupun budaya dari berbagai provinsi lain yang ikut serta.
Menurut dia, kegiatan budaya juga berkaitan erat dengan ekonomi kreatif, khususnya di Solo yang dikenal sebagai kota jasa.
“Kota ini butuh banyak event agar orang datang dan betah berlama-lama. Maka, kami sangat berterima kasih kepada para budayawan, seniman, dan pelaku seni yang terus berkomitmen menjaga warisan budaya kita,” tambahnya.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menyampaikan, apresiasinya terhadap gelaran ini. Ia menyebut Pasar Raya sebagai momen penting, apalagi banyak dihadiri siswa dan generasi muda.
“Saya harap kegiatan ini bisa ditiru oleh taman budaya di daerah lain. Ini adalah etalase ekosistem kebudayaan yang penting di Jawa Tengah,” ujar Fadli.
Ia mengaku, telah mengunjungi lebih dari 100 negara. Namun tetap mengakui kekayaan budaya Indonesia sebagai yang paling luar biasa.
“Semoga ini menjadi jembatan regenerasi bagi seniman dan budayawan, khususnya di Jawa Tengah. Mari kita jadikan budaya sebagai pondasi jatidiri, karena kekuatan kita ada di sana,” tegasnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini terbuka untuk umum secara gratis. Event ini tidak hanya menjadi ruang hiburan, tetapi juga edukasi budaya yang menyenangkan.
Kepala Taman Budaya Jawa Tengah, Suratno mengatakan, gelaran Pasar Raya ini berbeda dari yang sebelum-sebelumnya. Gelaran ini menghadirkan 30 stan kuliner jadul, yang menyajikan cita rasa nostalgia bagi pengunjung.
Selain itu juga diikuti seniman dari lima provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, DIY, Banten, dan Kalimantan Tengah. Gelaran ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi ke-75 Provinsi Jawa Tengah, sekaligus bentuk nyata komitmen menjaga ekosistem seni budaya di tengah era modern. (Lind)