Ahmad Luthfi menerima audiensi panitia Solo Raya Great Sale di kantornya Jumat, 16 Mei 2026. (Foto:Dok)
PersadaPos, Semarang – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi ingin ajang Solo Raya Great Sale pada Juli 2025 mendatang jadi percontohan dalam pengembangan ekonomi aglomerasi di wilayah eks karesidenan lain.
“Nafasnya aglomerasi itu menumbuhkan ekonomi baru,” kata Luthfi saat menerima audiensi dari panitia Solo Raya Great Sale di kantornya Jumat, 16 Mei 2026.
Maka dari itu, kata Luthfi, pelaksanaan Solo Raya Great Sale tidak boleh tersentralisasi pada satu kabupaten/kota. Tujuannya supaya ada suatu kebersamaan dalam pengembangan ekonomi.
Luthfi mengaku telah menjadwalkan pertemuan seluruh bupati/walikota baik dari eks Karesidenan Surakarta, maupun eks karesedanan lainnya, untuk membahas mengenai potensi pengembangan ekonomi baru.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Ferry Septha Indrianto menyatakan, agenda Solo Great Sale merupakan salah satu cara untuk merekatkan hubungan antar daerah.
Untuk menyemarakkan agenda tersebut, kata dia, butuh dukungan banyak pihak. Dicontohkannya, PT KAI sepakat memberi diskon tiket 10 persen untuk penumpang yang naik atau turun di Stasiun Solo Balapan.
Dari sisi pemerintah daerah, diharapkannya, berkenan memberikan diskon pajak untuk media promosi Solo Raya Great Sale, retribusi pedagang, dan lainnya.
Ketua Kadin Jateng, Harry Nuryanto Soediro menyatakan, butuh dukungan Gubernur Jateng untuk menyatukan pemahaman pemangku kepentingan di eks Karesidenan Soloraya.
“Seperti disampaikan Pak Gubernur, di Solo Raya ini agar bisa kompak untuk melakukan kegiatan pertumbuhan ekonomi secara bersama,” kata dia. (Lind)