Pimpinan Sidang menyerahkan keputusan hasil Raker ke Wakil Ketua II Pengprov Pertina Jateng, Dr Soedjatmiko, MPd. (Foto:Lind)
PersadaPos, Semarang – Kabupaten Banjarnegara diputuskan sebagai penyelenggara babak kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprov) Jateng yang digelar tahun 2025 ini. Penetapan tersebut dihasilkan dalam Rakerprov Pertina Jateng yang berlangsung di Hotel Noormans Semarang, Sabtu 17 Mei 2025.
Terpilihnya Banjarnegara, karena hanya daerah itu yang menyatakan bersedia menjadi tuan rumah ajang untuk merebut tiket Porprov Jateng yang akan berlangsung di Semarang Raya tahun 2026 mendatang.
Dalam sidang Rakerprov Pertina yang diketuai Achmad Ris Ediyanto, Parlindungan Manik (wakil ketua), Mochamad Zaenuri (sekretaris), Nursito dan Hafnita Siagian (anggota), Ketua Pertina Banjarnegara M Sugeng menyatakan kesiapan kabupaten ini menjadi pelaksana BK Porprov.
”Prinsipnya Banjarnegara siap. Ada dua alternatif untuk venue yaitu Alun-alun dan Gedung Tennis indoor. Sedangkan akomodasi, ada sejumlah hotel yang siap menampung kontingen seperti Fox Harris, Sokanandi, ASRI, Pikas, Central dan Nyaman,” ungkap Sugeng.
Sementara itu, Technical Delegate Tinju Danang Adhi Kusuma menyampaikan technical handbook atau ketentuan teknis Porprov Tinju tahun 2026. Dia menyebut Porprov yang akan berlangsung September/Oktober merupakan momentum berharga untuk menyiapkan petinju menuju Pra-PON 2027 dan PON XXII 2028 di NTB-NTT.
”Porprov menjadi sarana menjaring atlet-atlet usia muda untuk PON, kejurnas, dan kejuaraan internasional,” katanya.
Untuk kelas yang dipertandingkan yaitu 18 kelas, terdiri atas 11 kelas untuk elite putra (mulai 46-48 kg hingga 80-86 kg), serta tujuh kelas untuk elite putri (45-48 kg hingga 60-63 kg).
Sedangkan batas usia yang diizinkan bertanding yaitu minimal 17 tahun dan maksimal 38 tahu pada saat pelaksanaan Porprov 2026. Untuk petinju tuan rumah tempat pelaksanaan Porprov secara otomatis dinyatakan lolos.
”Setiap kabupaten/kota hanya diperkenankan mengirim maksimal satu petinju di setiap kelasnya. Petinju yang tampil adalah mereka yang berdomisili di Jateng, selambat-lambatnya 17 bulan sebelum pelaksanaan Porprov 2026,” bebernya.
Menurutnya, peraturan Porprov mengacu ke peraturan IBA 3 Maret 2024 dan penilaian menggunakan scoring system berbasis komputer.
Selain merumuskan babak Pra-Porprov dan ketentuan Porprov tinju, dalam rakerprov juga ada paparan laporan kegiatan tahun 2024 dan rancangan kegiatan tahun 2025 oleh Ketua Harian Pertina Sudarsono.
Kuota Pelatda
Untuk kegiatan tahun 2025, Sudarsono menyampaikan kegiatan Popda Jateng tingkat SMA di bulan Juni, Pelatda Persiapan PON 2028 secara desentralisasi (bulan Mei), Persiapan Popnas 2025, penataran pelatih/wasit hakim dan kejurprov junior.
”Untuk pelatda menuju PON, tinju mendapatkan kuota atlet pelatda empat orang. Terdiri satu atlet lini 2, dan tiga petinju untuk atlet lini 3,” katanya.
Dibagian lain, Wakil Ketua Umum II Pengprov Pertina Soedjatmiko menyampaikan beberapa pandangan dalam dunia tinju Jateng saat ini. Dia menyebut, bahwa peminat PPLOP cenderung minim, padahal ini kesempatan berharga bagi Pertina kabupaten/kota untuk memiliki atlet muda berbakat.
”Saat ini muncul bela diri yang menyerupai tinju seperti MMA, kick boxing, muayhai, sambo. Kita harus sekuat tenaga mempertahankan tinju agar pamornya tidak meredup,” katanya.
Pihaknya bersyukur, kuota tinju untuk Porprov masih longgar yaitu 162 orang. Dia berharap, Porprov kelak akan kompetitif. Jangan sampai satu kelas cuma diikuti oleh empat petinju yang nantinya hanya memperebutkan emas dan perak saja.
”Kita mendambakan suasana seperti tahun 2009-2010 di mana event tinju marak. Hasilnya bisa dipetik pada tahun 2011. Saat itu kita lolos banyak ke PON 2012,” ujar Wakil Ketua Umum II KONI Jateng itu. (Lind)