By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
persadapospersadapospersadapos
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Reading: 100 Hari Kinerja Luthfi-Yasin, Program Desalinasi Menjadi Solusi atas Kekurangan Air Bersih Warga
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
persadapospersadapos
Font ResizerAa
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2023 Persadapos News Network. All Rights Reserved.
persadapos > Blog > Blog > 100 Hari Kinerja Luthfi-Yasin, Program Desalinasi Menjadi Solusi atas Kekurangan Air Bersih Warga
BlogRagam

100 Hari Kinerja Luthfi-Yasin, Program Desalinasi Menjadi Solusi atas Kekurangan Air Bersih Warga

admin persadapos
Last updated: 2025/05/30 at 7:19 PM
admin persadapos 3 minggu ago
Share
SHARE

Ahmad Luthfi menyaksikan proses pengubahan air payau menjadi tawar di Pekalongan belum lama ini. (Foto:Dok)

PersadaPos, Semarang – Selama 100 hari kinerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, salah satu terobosan kebijakan yang nyata memberikan kebermanfaatan bagi warga adalah program desalinasi.

Melalui program ini, Pemprov Jateng bekerjasama dengan kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang untuk mengaplikasikan teknologi yang mampu merubah air payau menjadi air tawar yang layak diminum warga secara gratis. Program ini diluncurkan di Rusunawa Slamaran, Kecamatan Krapyak Lor, Kota Pekalongan, 25 Maret 2025 lalu.

Tak pelak, program ini disambut antusias oleh warga. Sebab, program ini menjadi salah satu solusi Pemprov Jateng dalam meminimalisir kekurangan air bersih. Apalagi sebanyak 250 KK Rusanawa Slamaran, dapat mengambil air hasil desalinasi secara gratis. Sehingga, sangat membantu mengurangi beban pengeluaran keluarga.

Berdasarkan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah mencatat, masih ada ribuan rumah tangga yang kesulitan memperoleh air bersih. Di antaranya berada di daerah pesisir. Oleh karenanya, program desalinasi menjadi jawaban atas persoalan air bersih yang dihadapi warga selama bertahun-tahun.

Salah satu warga Rusunawa Slamaran, Slamet mengaku, sudah meminum air hasil teknologi desalinasi tersebut. Menurut dia, airnya lebih segar dibandingkan air yang dikonsumsi sebelumnya yang cenderung asin.

“Rasanya enak, segar, tidak asin,” katanya di sela-sela peresmian desalinasi, Selasa 25 Maret 2025.

Perancang Teknologi Desalinasi Air dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undip Semarang, I Nyoman Widiasa menuturkan, mesin desalinasi di Rusunawa Slamaran dirancang untuk menghasilkan 4.000 liter atau 200 galon per hari. Dalam kondisi tertentu, kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 6.000 liter atau 300 galon per hari. Jika diasumsikan satu keluarga mengkonsumsi satu galon setiap hari, maka bisa mencukupi kebutuhan air bersih bagi 300 keluarga.

Menurut Nyoman, air hasil teknologi desalinasi yang bisa dinikmati secara gratis, sangat membantu masyarakat penerima manfaat. Sebab, selama ini, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, paling tidak mengeluarkan uang Rp300 ribu setiap bulan.

“Tentu pengeluaran masyarakat lebih besar akibat membeli air yang harus menggunakan kemasan-kemasan dalam skala kecil. Dan itu sudah berlangsung lama di masyarakat, terutama di masyarakat-masyarakat yang air tanahnya memang dalam kondisi asin,” jelasnya.

Nyoman mengapresiasi, langkah Pemprov Jateng yang mengajak Undip Semarang untuk menerapkan teknologi desalinasi. Hingga pertengahan tahun ini, rencananya akan direalisasikan teknologi desalinasi di tiga wilayah lagi. Ketiga wilayah itu adalah Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuh Seti, Kabupaten Pati, dan Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.

“Secara komitmen dan secara administrasi sedang berproses. Mudah-mudahan nanti di Agustus lah sudah bisa terealisasi,” bebernya.

Nyoman berharap, program desalinasi yang sudah dimulai dari wilayah barat ke timur Jawa Tengah, bisa terus berlanjut karena memberi manfaat besar bagi masyarakat. Dia pun memberi apresiasi kepada PT Tirta Utama Jawa Tengah, Bank Jateng dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng yang telah berkolaborasi dalam mewujudkan desalinasi.

“Syukur-syukur lagi nanti (ada) privat sektor yang bisa menjadi bagian di dalam program ini. Ini kan program kemaslahatan buat masyarakat dan (air bersih) tidak bisa ditunda,” tutur dia.

Program desalinasi ini, sejalan dengan komitmen Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada air untuk memenuhi kebutuhan air bersih kepada masyarakat. Indonesia juga telah menetapkan target 100% akses air bersih di seluruh negeri pada 2045.

Menurut dia, ketersediaan air layak konsumsi, bukan hanya sebatas tentang kenyamanan hidup sehari-hari. Tetapi juga menyangkut kesehatan, produktivitas masyarakat, ekonomi, dan kelestarian lingkungan.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, program desalinasi di Kota Pekalongan menjadi yang pertama dan akan disusul di sejumlah wilayah pesisir lainya.

Ada dua tujuan desalinasi. Pertama, ketersediaan air bersih siap minum bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Sebab, air minum hasil proses desalinasi ini dibagikan secara gratis. Dengan demikian, masyarakat tak perlu lagi keluar uang untuk membeli air galon maupun kemasan.

“Air ini gratis. Jadi masyarakat dapat air bersih dan uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan lainya,” kata Luthfi.

Langkah itu sekaligus menjadi upaya menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah yang dikeroyok dari berbagai sektor pembangunan.

Alasan kedua adalah mencegah penurunan permukaan tanah di wilayah pantai utara. Salah satu penyebab penurunan itu adalah masifnya penggunaan air tanah. (Lind)

You Might Also Like

Investor Malaysia Incar Potensi Budidaya Ikan Sidat di Cilacap

Hipmi Dukung Ahmad Luthfi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hingga 7 persen

Kota Surakarta Loloskan Tiga Finalis di Cabor Tinju Popda Jateng 2025

Dua Petinju Kota Semarang Rebut Tiket Semi Final Popda Jateng 2025

Sita Perhatian, Peserta Cabor Tinju Popda Jateng 2025 Membeludak

TAGGED: 100 Hari Kerja Luthfi Yasin, Ahmad Luthfi, Aksesairbersih, Desalinasi, Gubernur Jateng, Ngopeni Nglakoni, persadapos.com, Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen
admin persadapos 30/05/2025 30/05/2025
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Previous Article Ahmad Luthfi: Kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Jateng Dapat Tingkatkan Pariwisata
Next Article Bantuan Perbaikan Rumah dari Gubernur Terealisasi, Wagiman Sambut Bahagia
about us

Persada Pos

  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
persadapospersadapos
© PT Persada Media Sejahtera. All Rights Reserved.
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Go to mobile version
adbanner
AdBlock Detected
Our site is an advertising supported site. Please whitelist to support our site.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?