Musim gugur
PersadaPos, Paris – Dari Brussels kami melanjutkan perjalanan ke Paris menggunakan Flix Bus via Brussels North menuju Paris (Bercy Seine) selama 4 jam 15 menit dengan harga 12 EUR per orang.
Kami sampai di Paris jam 21.15 malam jadi tujuan pertama kami adalah Hotel. Kami menginap di Hotel Ibis Budget yang sebulan sebelumnya sudah kami pesan. Harga akomodasi Hotel semakin mendekati hari kedatangan semakin mahal dan ketersediaan kamarpun sudah menipis.
Ibis Budget ini kami pilih karena harganya murah, kamarnyapun masih bagus standard bintang 3 walau minusnya lumayan jauh dari public transport.
Karena pilihan hotel lain yang ingin kami pesan sudah tidak tersedia. Tetapi Ibis Budget Hotel ini sudah cukup baik menjadi tempat kami menginap selama 3 hari 2 malam di Paris.
Pagi harinya kami jalan menuju Station terdekat. Untuk transportasi selama di Paris bisa beli tiket satu kali pake kereta dengan harga 2.15 EUR atau kartu Navigo (semacam e-money) khusus transportasi di Paris. Kami menggunakan Navigo card yang kami dapatkan di Mesin tiket yang bertanda navigo card berwarna pink di station.
Kartu navigo bisa top up sesuai dengan perkiraan berapa kali perjalanan kita akan naik metro lebih hemat karena kita tidak perlu membayar cetak tiket dan hemat waktu karena kami tinggal tap tap
saja tidak perlu beli tiket lagi setiap naik metro.
Navigo Card
Perjalanan pertama kami di Paris dimulai dengan berjalan- jalan pagi ke Notre-Dame.
Notre-Dame de Paris adalah Gereja Katedral Katolik di Paris yang menjadi simbol perawan maria, dianggap sebagai salah satu contoh terbaik Arsitektur Gothic di Paris.
Bangunan dengan Arsitektur Gothic yang megah dan indah terlihat dari fasadnya, beberapa kolom meruncing ke atas. Kathedral ini mempunyai dua menara dan rosette besar yang terletak di atas pintu masuk utama. Sayangnya kami tidak bisa masuk ke dalam, karena masih dalam tahap restorasi akibat kebakaran pada tahun 2019. Namun pada 30 Desember 2024 Notre-Dame sudah mulai dibuka kembali.
Menara Notre Dame
Setelah melihat keindahan bangunan Notre-Dame kami melanjutkan perjalanan menuju Jardin du Luxembourg. Jardin du Luxembourg adalah taman yang sangat populer bagi warga lokal Paris maupun turis. Benar sekali ketika kami ke sana sudah banyak orang duduk dan berjalan-jalan di taman. Taman ini buka dari pagi 08.00 hingga 17.00 di musim dingin dan dari pukul 07.30 hingga 20.00 di musim panas. Taman ini gratis dikunjungi warga lokal maupun turis.
Taman yang sangat luas, kurang lebih 23 hektar, dengan penataan Landscape (Softscape, Hardscape dan street furniture yang tertata apik). Halaman rumput hijau luas terhampar, warna warni bunga di sisinya, jalan setapak, pepohonan yang mulai menguning di musim gugur, Sculpture dan Air Mancur Medici yang menawan.
Musim gugur membuat beberapa daun pohon di sana menguning, menambah indah taman ini. Di dalam area taman terdapat bangunan Istana Luxembourg. Di sisi taman terdapat bench dan kursi yang dijadikan tempat berjemur orang-orang Paris.
Musim gugur masuk dalam musim hangat disana, sehingga banyak orang berjalan- jalan ke taman dan berjemur.
Sekitar pukul 11 siang matahari memang terik.
Jardin du Luxembourg
Siang hari kami mencari resto halal yang adalah restaurant Turki. Porsi makan di sana sangat besar, saya membawa kotak bekal untuk berjaga-jaga jika tidak habis, nanti masih bisa dimakan.
Setelah kenyang kami melanjutkan perjalanan menuju Eiffel Tower. Dari berbagai sudut Eiffel terlihat berdiri kokoh megah. Kamipun mencoba berfoto di berbagai sudut gang dengan background Eiffel Tower.
Menara Eiffel sudut gang
Siapa yang tidak tau dengan bangunan ini? Menara Eiffel merupakaan salah satu bangunan ikonik dan terkenal di dunia. Menara ini dibangun untuk memperingati seratus tahun Revolussi Perancis. Belum ke paris kalau belum mengunjungi menara ini.
Pertama kali saya melihat menara Eiffel dari dekat yang terpikir adalah, bagaimana hubungan antara Arsitek dan Kontraktornya. Karena desainnya rumit dan detail besi dirakit sedemikian rupa menjadi kesatuan menara, ditambah bagaimana maintenance menara ini agar tidak berkarat?
Ternyata banyak ilmuan dan insinyur terlibat dalam pembangunan Menara Eiffel. Sekitar 72 nama tokoh Prancis terukir di Menara tersebut, seperti Foucault, Dumas dan Parrier.
Untuk perawatan menarapun perlu sekitar 60 ton cat untuk finishing atau pelapisan besi Menara Eiffel. Untuk pengecatan pun diperlukan tiga warna cat untuk memperkaya tampilan siluetnya agar sesuai dengan langit kota Paris.
Menara Eiffel dari pelataran
Saat kami mengunjungi Eiffel Tower antrian untuk naik ke puncak tower sangat panjang, sehingga kami memutuskan untuk tidak naik ke atas.
Menara Eiffel mempunyai 3 lantai yang dapat di akses dengan tangga hingga lantai 2 dan menggunakan lift menuju puncaknya. Tetapi cukup melihatnya dari luar saja sudah menambah kekaguman arsitekturnya.
Logo Olimpiade di area Eiffel
Banyak sekali spot foto yang mengcapture Menara Eiffel sebagai latarnya. Dari sisi gang, sisi depan dekat taman kota, maupun sisi lainnya. Masih ada logo Olympics juga berdiri di area pelataran Menara Eiffel. Saran untuk selalu berhati – hati dengan barang bawaan kita ketika berkeliling kota Paris. Karena Paris selain terkenal dengan keindahan, romatis kotanya juga terkenal dengan pickpocket (pencopetnya). Tetapi alhamdulillah kami semua aman selama di Paris. (Lind)