Siti Rosidah dalam acara ‘Dialog Parlemen’ dengan tema ‘Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat’ di Hotel Java Heritage, Kabupaten Banyumas, belum lama ini. (Foto: Dok/ DPRD Jateng)
PersadaPos, Banyumas – Untuk meningkatkan pendapatan, setiap desa saat ini dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif. Dalam hal ini, DPRD Provinsi Jateng sangat mendukung setiap upaya pemberdayaan desa tersebut.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng Siti Rosidah dalam acara ‘Dialog Parlemen’ dengan tema ‘Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat. Acara itu digelar di Ruang Yudhistira Hotel Java Heritage Kabupaten Banyumas, Jumat, baru-baru ini.
Pada kesempatan itu, ia mengaku sangat apresiatif dengan upaya sejumlah desa yang melakukan pemberdayaan masyarakat. Karena, dengan adanya peran serta/ keterlibatan masyarakat, maka desanya mampu mengangkat potensi yang ada.
Upaya pemberdayaan itu dapat dilakukan melalui BUMDes. Dengan mengelola BUMDes secara baik, otomatis pendapatan yang diterima desa juga akan meningkat. Dampaknya, masyarakat pun perekonomiannya ikut terdongkrak,” kata Siti.
Untuk itu, ia berharap alokasi Dana Desa dari Pemerintah Pusat dapat ditingkatkan. Dengan begitu, potensi setiap desa di Jateng dapat terus dioptimalkan.
“Sekarang ini masih ada kemiskinan berbasis desa. Untuk itu, perlu sinergi mengentaskan persoalan tersebut, salah satunya mendukung pemberdayaan di desa agar ekonomi masyarakatnya dapat naik,” harapnya.
Senada, Kades Tamansari Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas Burhanudin Harahap selaku narasumber lain dalam dialog itu juga mengaku upaya pemberdayaan desa itu perlu terus ditingkatkan. Ia mencontohkan Desa Tamansari saat ini fokus pada pengelolaan Desa Wisata.
“Kami kini sedang mengelola desa wisata dan warga sangat mendukung upaya tersebut sehingga pengelolaannya pun dapat terus dikembangkan,” kata kades.
Soal pendampingan, narasumber lainnya, Kades Sunyalangu Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas Tolchah Mansur mengaku pihaknya mendapatkan pendampingan dalam pelatihan mengelola kopi dari pemerintah daerah. Menurut dia saat ini warga desanya sedang gencar dalam pengelolaan kopi.
“Harapan kami, pemerintah provinsi bersama DPRD dapat lebih fokus membangun desa. Karena, membangun negara itu dapat dimulai dari desa yakni dengan bersama-sama memberdayakan masyarakatnya,” harap kades. (Lind)