Ibu-ibu anggota IKWI Jateng melakukan pemeriksaan HPV DNA di Puskesmas Pandanaran Semarang, Jumat, 22 November 2024. (Foto:Dok/IKWI Jateng)
PersadaPos, Semarang – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Pandanaran Semarang bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Provinsi Jateng melakukan pemeriksaan HPV DNA untuk mendeteksi infeksi virus HPV DNA (Human Papillomavirus Deoksiribo Nukleic Acid ) tipe risiko tinggi pada wanita.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks) untuk diperiksa di laboratorium Puskesmas Pandanaran Semarang, Jumat, 22 November 2024.
Rombongan ibu-ibu IKWI yang dipimpin Hj Ummi Munawaroh, selaku Ketua IKWI Provinsi Jateng mendapat kesempatan untuk dilakukan pemeriksaan terhadap pencegahan kanker serviks di UPTD Puskesmas Pandanaran. ”Alhamdulillah ibu-ibu IKWI mendapat fasilitas untuk pemeriksaan HPV DNA atau deteksi kanker serviks,” ujar Ummi Munawaroh, usai menjalani pemeriksaan di Puskesmas Pandanaran Semarang.
Kepala Dinkes Kota Semarang dr M Abdul Hakam mengatakan, deteksi dini kanker serviks melalui skrining DNA HPV di Kota Semarang telah mencapai jumlah skrining yaitu sebanyak 8.345 wanita. Berarti telah mencapai 57 persen dari total target setahun yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan.
”Kota Semarang telah mencapai capaian tersebut kurang lebih dalam waktu tiga bulan. (Akhir Agustus 2024 sampai 15 November 2024). Untuk HPV DNA sementara akan berakhir sampai 28 November 2024 ini,” tegas dr Abdul Hakam.
Bidan Puskesmas Pandanaran Semarang, Galuh Meifika Fathiyani A.Md mengatakan, Puskesmas Pandanaran sejak pertengahan Agustus 2024 hingga saat ini secara gencar melakukan pemeriksaan pencegahan kanker serviks. Pencegahan jenis kanker penyebab kematian di Indonesia ini dilakukan dengan menggandeng berbagai instansi pemerintahan maupun swasta.
”Sejak disosialisasikan program skrining pencegahan kanker serviks awal 2024 lalu, hingga Jumat hari ini sudah terdapat 385 ibu-ibu menjalani pemeriksaan serviks. Deteksi dini tidak hanya dilakukan di Puskesmas Pandanaran saja, tetapi juga melakukan kegiatan HPV DNA Co testing secara mobile. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat, khususnya wanita di wilayah Pandanaran, dalam melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks,” jelas Galuh.
Bidan Galuh menambahkan, pemeriksaan HPV DNA ini dapat mendeteksi semua jenis HPV, baik yang bersifat onkogenik (dapat menyebabkan kanker) maupun non-onkogenik (tidak menyebabkan kanker) karena setiap jenis HPV mempunyai struktur asam amino yang spesifik sebagai target deteksi.
”Pemeriksaan HPV DNA Co Testing merupakan kombinasi tes Pap smear dan tes HPV DNA yang sangat akurat dalam mendeteksi keberadaan virus HPV penyebab kanker serviks. Dengan deteksi dini, penanganan dapat dilakukan lebih awal dan peluang kesembuhan semakin besar,” ujar Galuh.
Menurut Galuh. manfaat yang perlu diketahui tentang pemeriksaan HPV DNA, di antaranya mendeteksi dini infeksi HPV, mengidentifikasi jenis-jenis HPV yang berisiko tinggi maupun rendah, mendeteksi kanker serviks dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi, mencegah kanker serviks melalui deteksi dini, memantau dan mengevaluasi respons terhadap pengobatan pada pasien yang memiliki lesi pra-kanker atau kanker serviks.
Seperti diketahui, kanker merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang ada di Indonesia. Terdapat beberapa macam kanker salah satunya Kanker Serviks yang merupakan jenis kanker penyebab kematian di Indonesia dan menduduki peringkat tiga besar dengan angka kematian yang terus meningkat.
Untuk pencegahan dini deteksi kanker serviks, UPTD Puskesmas Pandanaran membuka pelayanan untuk skrining HPV DNA. Kegiatan ini dilaksanakan oleh lintas program di UPTD Puskesmas Pandanaran, terdiri atas bidan, dokter, dan analis.
Serangkaian kegiatan skrining HPV DNA yang dilaksanakan UPTD Puskesmas Pandanaran terdiri atas pemeriksaan gula darah, pemeriksaan tensi darah, kemudian dilakukan pengambilan sampel HPV DNA yang dilakukan oleh bidan yang ahli dalam bidangnya. (Lind)