Kairul Anwar memotivasi petinju dengan harapan mampu pertahankan minimal satu medali emas. (Foto: Dok)
PersadaPos, Salatiga – Ditempa selama sekitar lima bulan dan menjalani serangkaian sparring partner atau latih tanding dengan petinju berkelas di Bali dan Bogor, termasuk try in di Semarang, empat petinju Jawa Tengah diyakini mampu bersaing di ring Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut.
Pertandingan tinju PON akan berlangsung di Pematangsiantar,Sumut, 10-19 September mendatang. Jateng memberangkatkan empat petinju yaitu Silvania Putri Ayu Nurrohmah kelas 54 kg putri, Ahmad Irfan (57 kg putra), Ari Marsiana (66 kg putri) dan Burhanudin Aduraf (75 kg putra). Mereka didampingi Manajer Tim Danang Adhi Kusumo, bersama duet pelatih Puspa Aprilia dan Agus Triyono.
Ketua Umum Pengprov Pertina Jateng Kairul Anwar menyebut bahwa PON adalah pesta olahraga. Dia meyakini, bahwa empat petinju memiliki ruang dan waktu serta peluang yang sama menikmati kue pesta PON berupa kemenangan.
”Saya optimistis kita bisa mempertahankan medali emas seperti saat PON 2021 lalu di Papua. Minimal satu medali emas, syukur-syukur lebih. Pesan saya tetap pede, dan mampu mengalahkan diri sendiri,” kata Kairul saat acara doa bersama dan pelepasan tim tinju PON di venue pelatda, Sasana Schreuder Salatiga, Senin malam 2 September 2024.
Acara doa bersama ditandai pemotongan tumpeng oleh Kairul Anwar kepada manajer tim, didampingi atlet, pelatih dan pengurus Pertina.
Dalam kesempatan itu, Kairul membakar semangat petinjunya. Dia ingin semua petinju memanfatkan betul momen PON sebagai kesempatan membuktikan diri sebagai atlet kebanggaan yang kelak mendapatkan eksklusivitas. Saatnya tradisi medali emas tinju PON diciptakan.
Dia juga ingin petinju jangan memikirkan faktor nonteknik, karena itu tanggung jawab pengurus. Tugas petinju adalah fighting.
Dia mencontohkan bagaimana timnas sepakbola Merah Putih ibaratnya berdarah-darah untuk menggapai medali emas SEA Games 2023 Kamboja. Namun ketika pulang, mereka disambut secara eksklusif.
”Perjuangan keras timnas ini hendaknya menjadi inspirasi bagi petinju agar meraih hasil maksimal. Pilihannya hanya ada dua: ambil prestasi di PON, atau pulang tanpa membawa hasil. Dan kami pengurus Pertina pasti akan memberikan apresiasi bagi siapa yang meraih medali di PON,” kata Exco PSSI itu, yang disambut riuh tepuk tangan.
Acara pelepasan petinju PON yang dipandu oleh Ketua Harian Pertina Sudarsono tersebut, terasa sangat istimewa. Pasalnya, bukan hanya pengurus teras Pertina yang hadir, namun orangtua petinju, teman latih tanding, Ketua Pertina Sukoharjo Nursito, perwakilan Pertina Pati, Kabupaten Magelang, Banjarnegara, hingga pelatih sasana tempat petinju bernaung.
Dari Pengprov Pertina, hadir Wakil Ketua II Soedjatmiko, Wakil Sekretaris Mochamad Zaenuri, Bendahara Didik SP. Hadir pula sesepuh Hunadi Handoyo, serta dua hakim wakil Jateng yang bertugas di PON yaitu M Mulyadi dan Andre Rotti. (Lind)