PersadaPos, Banjarnegara – Setiap Idul Adha di Desa Batur, Kecamatan Batur, Banjarnegara, selalu didapati daging kurban yang melimpah. Bahkan, begitu banyaknya daging kurban itu, terlihat hingga menggunung.
Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan turun temurun. Pada Idul Adha tahun ini, tercatat di Desa Batur itu menyembelih sebanyak 668 ekor hewan kurban.
Kepala Desa Batur, Ahmad Fauzi, mengatakan, total 668 hewan kurban di Desa Batur yang terdiri dari 200 ekor sapi dan 468 ekor kambing, pada Idul Adha pada Senin, 17 Juni 2024.
”Tahun ini jumlahnya lebih banyak dari tahun sebelumnya, karena peringatan Idul Adha jatuh di hari yang sama untuk semua dusun,” jelas Fauzi kepada wartawan, Senin, 17 Juni 2024.
Menurut dia, untuk proses penyembelihan ratusan hewan kurban ini, tersebar di beberapa tempat di Dusun Krajan, kemudian dikumpulkan jadi satu di aula Muhammadiyah, Dusun Krajan, untuk dibungkus.
Ia menjelaskan, banyaknya daging kurban ini sudah menjadi tradisi turun temurun, karena tidak hanya warga mampu yang berkurban, namun juga warga yang kurang mampu pun ikut berkurban.
Termasuk Tunut Rohman (63), warga Desa Batur, meskipun cuma sebagai buruh tani, namun sebelumnya tekun menabung demi bisa ikut berkurban saat Idul Adha.
Tunut, yang ditemui di sela-sela kesibukannya mengurus daging sapi kurban, mengaku bahagia bisa ikut berkurban tahun ini.
”Alhamdulillah saya berkurban sapi rombongan tujuh orang, salah satunya saya,” katanya di Dusun Krajan, Desa Batur, Senin, 17 Juni 2024.
Meski Tunut penghasilannya tak menentu sebagai buruh tani, namun mengaku tetap ikhlas menyisihkan jerih payahnya bekerja, agar bisa ikut berkurban.
”Untuk bisa berkurban, saya nabung. Seadanya uang saja. Kadang Rp 10 ribu, kadang Rp 25 ribu, kalau pas sedang ada uang sampai Rp 30 ribu,” tuturnya.
Uang tersebut, katanya, ditabung setiap minggu, jika belum cukup untuk berkurban, bisa bergabung dengan rombongan untuk membeli satu ekor sapi.
Sementara itu, Ketua Panitia kurban dari Dusun Krajan Desa Batur, Ahmad Hidayatusibhan mengatakan, daging kurban dari warga totalnya mencabai 25 ton, yang dibungkus menjadi 9300 paket.
”Ada 9300 paket daging kurban, yang nantinya didistribusikan ke tujuh kabupaten, selain tentunya dibagikan untuk warga di sini,” jelas Ahmad.
Selain itu, katanya, pembagian daging kurban tidak akan dihitung untuk satu Kartu Keluarga (KK) seperti pada umumnya.
”Di sini, pembagian daging kurban dihitung per jiwa, bukan KK. Jadi bayi yang baru lahir pun ikut menerima daging kurban. Ketika ada tamu yang sedang menginap di sini pun menerima daging kurban,” kata Ahmad Hidayatusibhan. (pras)