PersadaPos, Semarang – Selama tradisi Syawalan festival balon udara di Pekalongan dan Wonosobo, pilot penerbangan melaporkan ada 24 balon udara yang mengganggu rute penerbangan di Semarang.
General Manager (GM) AirNav Cabang Semarang, Budi Mahmudi mengatakan, meski mengganggu jalur lintas, tak ada pengalihan rute penerbangan dari pihak Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
”Balon udara sudah menjadi tradisi masyarakat Wonosobo dan Pekalongan, untuk menarik wisatawan,” jelas Budi, usai penutupan posko mudik Lebaran di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jumat, 19 April 2024.
Oleh karena itu, tambahnya lagi, adanya festival bertujuan untuk mengatur penerbangan balon udara agar tidak mengganggu jalur penerbangan.
Ia mengungkapkan, selama ini pihaknya selalu mensosialisasikan bahwa balon udara itu berbahaya untuk jalur penerbangan, sehingga dilakukan kegiatan festival agar pegiat balon udara tidak sembarangan.
”Catatan kami sesuai dengan laporan, tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu yang ada 60 laporan. tahun 2024 ini hanya 24 laporan,” terang Budi.
Sosialisasi yang dimaksud, katanya lagi, dengan meminta panita acara agar mengarur penerbangan balon dilakukan dengan cara ditambatkan, sehingga tidak terbang secara liar dan mengganggu rute penerbangan.
”Penerbangan balon udara itu hanya lima menit. Makanya, kemarin hanya ada 11 laporan di Pekalongan yang merupakan rute padat penerbangan, karena berhasil kita kontrol. Sedang di wonosobo enggak sepadat Pekalongan,” bebernya.
Disinggung mengenai festival balon di Wonosobo yang masih berlangsung sampai Minggu, 21 April 2024, Budi mengaku antisipasi telah dilakukan.
Namun, jelas Budi, antisipasi tersebut dilakukan masif oleh Airnav Cabang Jogja, karena masuk di wewenang wilayahnya.
”Iya, Wonosobo hari Minggu puncaknya. Airnav Cabang Jogja sudah lalukan hal yang sama dengan kami, sosialisasi, bersama Polres sampai ke tingkat RT,” jelasnya.
Sementara itu, GM Bandara Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada, membenarkan bila ada 11 balon udara liar yang mengganggu rute penerbangan.
Kendati mengganggu jalur, pihaknya menegaskan tak ada peralihan rute pesawat di jalur Pekalongan itu.
”Laporan ada, komplain terkait masalah adanya objek terbang di jarak 50 nautical-mile di sisi barat dari bandaara kita dengan ketinggian 8.000 sampai 9.000.
Itu laporan karena adanya festival balon udara di Pekalongan. Tapi tak ada pengalihan rute. Hanya keluarkan notice kepada penerbang agar lebih waspada,” ungkap Fajar. (pras)