PersadaPos, Semarang – Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang mencatat terjadi kenaikan jumlah penumpang selama arus mudik dan balik Lebaran 2024.
General Manager (GM) PT API Bandara Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada menyebutkan, jumlah penumpang tercatat mencapai 126 ribu orang, naik 13 persen dibanding Lebaran 2023 yang hanya mencapai 113.000 penumpang.
”Selama pelayanan arus mudik-balik Lebaran atau 16 hari operasional itu, tak ada kendala atau komplain,” jelas Fajar, usai penutupan posko mudik Lebaran di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jumat, 19 April 2024.
Walau begitu, Fajar menyebutkan, rute Semarang-Balikpapan bakal menjadi catatan khusus untuk arus mudik-balik Lebaran pada tahun 2025 mendatang.
Ia mengatakan, paling banyak memang pemudik dari Jakarta via bandara Soetta dan Halim Perdana Kusuma, lalu pemudik luar Jawa dari Banjarmasin dan Balikpapan.
”Nah, tentunya yang Balikpapan ini menjadi suatu perhatian khusus dari rekan-rekan airline untuk bisa ditindaklanjutipenambahan rute Balikpapan-Semarang,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang juga mencatat adanya peningkatan flight atau penerbangan selama Lebaran 2024 mencapai angka 1.023 penerbangan.
”Angka tersebut meningkat 5 persen dari Lebaran 2023 yang hanya sebesar 971 penerbangan,” tambahnya.
Tak hanya peningkatan di penumpang dan penerbangan, katanya lagi, kargo juga turut mengalami peningkatan 20 persen di Lebaran 2024 ini, yang tercatat ada 583 ton atau naik dari Lebaran 2023 yang hanya 475 ton.
”Semuanya berjalan lancar ya, meski ada beberapa delay yang diakibatkan aspek teknis karena cuaca.
Jadi ada beberapa yang divert juga dan itu sudah diantisipasi dengan melakukan pelayanan penambahan operating hours kita sesuai kebutuhan dari airlines,” klaimnya.
Sementara itu terpisah, Kepala pelaksana harian (Plh) Dishub Jateng, Erry Derina Riyanto, mencatat penumpang yang masuk di Jateng ada 1.076.323 orang, sedang penumpang yang keluar dari Jateng ada 980.821 orang.
”Bus yang tercatat masuk di Jateng ada 473.556. Untuk kereta api yang masuk di Jateng ada 493.810. Lalu pesawat yang masuk ada 85.494, kemudian kapal laut ada 23.463 orang,” beber Erry.
Ia mengatakan, untuk yang keluar Jateng, mode transportasi bus ada 497.077 dan untuk kereta berjumlah 420.079 penumpang.
Kemudian, tambahnya lagi, untuk keluar Jateng naik pesawat sebanyak 56.861 dan untuk kapal laut yang keluar ada 6.804. (pras)