PersadaPos, Kudus – Banjir kian meluas di Kabupaten Kudus, juga berdampak adanya korban meninggal yang hingga kini tercatat ada enam orang.
Terkini, seorang kakek ditemukan meninggal dunia di sekitar tanggul Serang Wulan Drainase I pada Senin, 18 Maret 2024.
Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Ahmad Munaji menjelaskan, sebelumnya ada lima orang yang meninggal sebagai dampak banjir.
”Empat orang meninggal tenggelam, satu orang kesetrum. Dan, satu lagi seorang kakek yang baru ketemu pagi tadi,” kata Ahmad Munaji kepada wartawan pada Senin, 18 Maret 2024.
Ia mengungkapkan, korban meninggal yang terkini bernama Ronji (60), warga Desa Banget, Kecamatan Kaliwungu.
Awalnya, kata dia, korban berpamitan pergi ke tanggul SWD 1 pada Sabtu lalu, 16 Maret 2024, namun sejak itu korban tidak kunjung pulang.
”Pukul 15.00 WIB korban pamitan ke tanggul SWD 1 mengambil cabe, tapi sampai sekarang belum kembali. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” paparnya.
Sebelumnya Munaji menyebutkan, dari lima orang yang meninggal tersebut, tiga di antaranya merupakan santri yang mondok di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, pada Jumat pagi, 15 Maret 2024.
Ketiga santri remaja itu tenggelam saat perahu yang mereka tumpangi terbalik di area sawah yang kebanjiran, sedang dua santri lainnya selamat.
Satu korban meninggal lainnya berinisial AV (16), remaja putri yang terperosok dan tenggelam di sawah wilayah Desa Temulus, Kecamatan Kejobo, yang kebanjiran pada Kamis, 14 Maret 2024.
Korban saat itu mengira jalannya lurus, ternyata belokan, sehingga terperosok ke sawah yang terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai sekitar 1,8 meter.
Jenazah korban, akhirnya baru ditemukan pada Jumat siang, 15 Maret 2024.
Korban meninggal lainnya berinisial FLK (13), anak lelaki yang tersengat listrik saat bermain di lokasi banjir di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, pada Jumat, 15 Maret 2024.
Mengalami Kenaikan
Sementara itu Kasi Kedaruratan BPBD Kudus Ahmad Munaji menyebutkan, hingga kini yang terdampak banjir ada 9.987 KK dengan 32.952 jiwa, sedang jumlah pengungsi 1.233 jiwa atau 379 KK.
”Rumah yang terendam banjir ada 10.860 di 29 desa yang ada di lima kecamatan. Jumlah desa terdampak banjir di Kabupaten Kudus bertambah,” kata Ahmad Munaji dalam keterangan tertulisnya.
Munaji mengatakan, ketinggian banjir kali ini cenderung mengalami kenaikan, bahkan di Kaliwungu genangan air mencapai 2 meter.
”Intensitas hujan tidak tinggi, namun air naik antara 5-10 sentimeter. Di wilayah Kaliwungu air rata-rata 50-200 sentimeter, sehingga beberapa jalan tidak bisa dilewati,” terangnya.
Wilayah terdampak banjir:
1. Kecamatan Kaliwungu: Desa Setrokalangan, Kedungdowo, Banget, Blimbing Kidul,
Gamong, dan Desa Garung Kidul
2. Kecamatan Mejobo: Desa Kesambi, Mejobo, Golantepos, Kirig, Temulus, Jojo, Payaman, Hadiwarno, dan Desa Jepang
3. Kecamatan Jekulo: Desa Pladen, Bulungcangkring, Bulung Kulon, Sadang, dan Desa Sidomulyo.
4. Kecamatan Jati: Desa Tanjungkarang, Jati Wetan, Jati Kulon, Jetis Kapuan, Pasuruan Lor, dan Desa Pasuruan Kidul
5. Kecamatan Undaan: Desa Karangrowo, Ngemplak, Undaan Lor, dan Desa Wates. (pras)