Nawal Arafah Yasin menerima audensi PPTI di Semarang, Rabu, 3 Desember 2025. (Foto:Dok)
PersadaPos, SEMARANG – Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) menggandeng Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, untuk memberantas penularan tuberkulosis atau TBC di Jawa Tengah.
Di hadapan istri Wakil Gubernur tersebut, Ketua PPTI Jateng dr Hartanto memaparkan berbagai program penanganan guna mewujudkan Jateng Zero TB pada 2030.
“Kami melaporkan tentang kegiatan-kegiatan PPTI, cabang-cabang PPTI di Jawa Tengah, serta beberapa program kerja sama dengan dinas, perguruan tinggi, dan kegiatan-kegiatan yang lain,” kata dia, seusai audiensi di kediaman Nawal, Kompleks BSB City Kota Semarang, Rabu (3/12/2025).
Hartanto mengatakan, PPTI merupakan organisasi masyarakat pendukung pemerintah, yang berfokus pada upaya pencegahan dan penanganan tuberkulosis untuk mendukung target eliminasi TB pada 2030.
Secara spesifik, pihaknya akan memperkuat upaya pencegahan melalui edukasi dan penyuluhan literasi, agar masyarakat semakin melek TB. Mulai dari pengetahuan apa itu TB, cara penularan, gejala, pencegahan, serta pengobatannya.
“Semoga semakin banyak ormas yang mendukung pemerintah, khususnya untuk tadi edukasi, komunikasi, khususnya literasi. Istilahnya, melek terhadap penyakit tuberkulosis,” ungkap dia.
Hartanto berharap, pihaknya bisa berkolaborasi dengan TP PKK dan Pemprov Jateng. Apalagi, banyak program kesehatan untuk menangani penyakit TB, seperti Speling Melesat dan TB Express.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga memohon agar Nawal Arafah bisa memperkuat struktur kepengursan PPTI Jateng sebagai Ketua Badan Kehormatan. Untuk pelantikannya, rencananya akan dilakukan pada Januari 2026 mendatang.
“Ada beberapa program, ada Spelling, ada TB Express, dan sebagainya. Beliau sangat sadar, aware ya, akan mendukung program ini,” kata Hartanto.
Menyambut baik hal ini, Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin menyatakan, pihaknya mendukung keseriusan PPTI dalam memberantas TB di Jateng. Terlebih, Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin memiliki program layanan doker Spesialis Keliling (Speling) Melesat, Cek Kesehatan Gratis (CKG), serta TB Express, yang diharapkan dapat mempercepat skrining dan penanganan TB di Jawa Tengah.
Dikatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan, estimasi kasus TB di Jateng pada 2025 sebanyak 107.488 kasus. Per 4 November 2025, sudah ditemukan sebanyak 73.028 kasus TB, atau 68 persen dari estimasi.
Adapun layanan pemeriksaan TB dalam program Speling dan CKG telah dimanfaatkan 5.503.929 orang. Terdiri dari pemeriksaan dahak menggunakan Tes Cepat Molekuler (sputum TCM) kepada 94.499 orang, dengan hasil pemeriksaan negatif 86.573 orang, pemeriksaan gagal 5.051, TB sensitif obat (SO) 2.605 orang, dan TB resisten obat (RO) 260 orang.
Lalu pemeriksaan sputum BTA (Basa Tahan Asam) ada 94.167 orang, dengan hasil pemeriksaan negatif 92.762 orang dan positif 1.405 orang. Selanjutnya, pemeriksaan tes mantoux dilakukan pada 9.316 orang, dengan hasil pemeriksaan negatif 8.819 orang dan positif 489 orang.
Selanjutnya, pemeriksaan TB Klinis diikuti oleh sebanyak 36.190 orang, dengan hasil dugaan bukan TB Klinis 34.209 dan dugaan TB Klinis 1.981 orang.
Lebih lanjut, Nawal mendorong agar PPTI dapat memperkuat program-program Pemprov Jawa Tengah untuk mewujudkan zero TB pada tahun 2030.
“Tentunya harapannya kita bisa menuju zero TB pada tahun 2030. Dan ke depannya PPTI bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak lain dan menyusun kegiatan riil apa untuk penanganan TB ini,” tandas Nawal. (Lind)
