Wamentan Sudaryono dan Gus Yasin meninjau pelaksanaan Gerai Pangan Murah di Kantor Pos Cabang Utama Semarang, Senin, 10 Maret 2025. (Foto:Dok)
PersadaPos, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya PT Pos Indonesia dalam penyediaan gerai pangan murah pada masa Ramadan dan Lebaran 2025. Melalui gerai tersebut, masyarakat akan mendapatkan bahan kebutuhan pokok di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyambut positif upaya pemerintah pusat untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat. Pemprov Jateng akan membantu pada sisi pengawasan penyaluran.
Selain itu, juga memastikan ketersediaan stok pangan murah di seluruh kantor cabang PT Pos Indonesia pada setiap kecamatan. Di seluruh Jateng-DIY setidaknya ada 267 kantor pos.
“Saya senang dari pemerintah pusat turun langsung untuk mengajak kerja sama. Dahulu soal pangan, pasti (kaitannya) dengan Perum Bulog. Sekarang diperkuat dengan kantor pos,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat mendampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, meninjau Operasi Pasar Pangan Murah, di Kantor Pos Cabang Utama Kota Semarang, Senin 10 Maret 2025.
Melalui gerai tersebut, harga beras SPHP Zona 1 senilai Rp12 ribu per kg (harga pasar Rp12.500), gula pasir dijual Rp15 ribu per kg (harga pasar Rp17.500), dan minyak goreng MinyaKita dijual Rp14.700 per liter (harga pasar Rp15.700).
Selanjutnya, daging ayam ras beku Rp34 ribu/ekor (harga pasar Rp40 ribu), bawang putih Rp32 ribu per kg (harga pasar Rp38 ribu), daging kerbau beku Rp75 ribu per kg (harga pasar Rp80 ribu). Sejumlah bahan pokok lain juga tersedia, seperti cabai, bawang putih, bawang merah, dan lainnya.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menjelaskan, operasi pasar yang dilaksanakan di Kota Semarang, diharapkan bisa terealisasi di seluruh Indonesia, dengan total jumlah kantor pos cabang sebanyak 4.800 unit.
Hingga saat ini, kata dia, pemerintah melalui PT Pos Indonesia sudah membuka 1.050 titik gerai pangan murah. Khusus di Kota Semarang, terdapat cabang pembantu PT Pos sebanyak 22 titik. Sementara di seluruh Jateng-DI Yogyakarta ada 267 titik.
“Pada momen Ramadan dan Lebaran, konsumsi sembako kita lebih banyak. Sesuai instruksi presiden, semua kebutuhan pokok sembako harus tersedia di semua pasar,,” tutur Sudaryono.
Meski stok kebutuhan pokok tercukupi, Sudaryono berpendapat, pemerintah masih perlu melakukan operasi pasar. Tujuannya untuk mendistorsi harga kebutuhan pokok di pasaran yang masih melebihi HET.
“Ada beberapa titik yang menjual (sembako) masih lebih dari HET. Maka yang kita lakukan adalah mendayagunakan 4.800 cabang kantor pos di seluruh Indonesia, menjadi gerai sembako dengan harga yang terjangkau di bawah HET,” katanya.
Dalam program itu, lanjut Sudaryono, pihaknya mendayagunakan semua instrumen pemerintah. Di antaranya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pos Indonesia, Perum Bulog, ID Food, PT RNI, PTPN, Dinas Pertanian dan lainnya. Gerai pangan murah PT Pos Indonesia, ke depannya juga diharapkan bisa terus berjalan sesudah lebaran 2025.
“Jadi mulai tahun ini dan kedepan, semua harga terjangkau. Produsen, petani, peternak, pedagang (semua) untung dengan wajar,” kata dia.
Sudaryono pun mengingatkan kalangan pengusaha untuk tidak “bermain” dengan urusan pangan rakyat, dengan menimbun, mengurangi takaran timbangan, maupun tindakan curang lainnya.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi menambahkan, gerai pangan murah yang diluncurkan tersebut dinamakan Agri Pos. Berbagai kebutuhan pokok disuplai dari sejumlah BUMN, seperti Perum Bulog, ID Food, dan PTPN.
Setiap kali menyuplai ke PT Pos Indonesia, akan dipasok 2.000 kg beras (kemasan 5 kg), gula pasir 1.000 kg, dan minyak goreng 1.000 liter.
“Hanya boleh dijual langsung ke masyarakat. Satu KTP boleh membeli maksimal 2 kg gula pasir, 2 liter minyak goreng, dan 10 kg beras,” ujarnya. (Lind)