PersadaPos, Semarang – Proses perbaikan Jembatan Kali Babon di Jalur Pantura perbatasan Kota Semarang dengan Demak, tepatnya di Kecamatan Genuk, diperkirakan memakan waktu sekitar 2 bulan hingga berpotensi terjadi kemacetan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.1 BBPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional) Jateng DIY, Wishnu Herlambang mengatakan, perbaikan jembatan Kali Babon dilakukan pada oprit jembatan, agar tidak terjadi kerusakan secara berulang.
”Jadi pelaksanaan perbaikan dilakukan terhadap oprit jembatan, kemudian dinding yang jebol dekat sambungan jembatan,” jelas Wishnu kepada wartawan saat meninjau Jembatan Kali Babon, Senin, 6 Mei 2024.
Menurut dia, perbaikan dalam bentuk pemeliharaan lantai jembatan, hanya permukaannya saja, atau jembatan tetap digunakan atau tidak dilakukan pembongkaran.
Ia mengatakan, perbaikan oprit jembatan, aspal bakal diganti dengan beton agar lebih awet dan kuat.
Sebab, lanjutnya, penggunaan aspal dengan kondisi jalan yang sering dilalui kendaraan berat, membuat sering mengelupas atau berlubang, sehingga membahayakan pondasi jembatan.
”Selama ini, beberapa kali perbaikan aspal selalu mengalami kerusakan. Harapannya, setelah diganti bisa semakin kuat,” ungkapnya.
Wishnu menjelaskan, bila tanpa kendala, perbaikan jembatan Kali Babon ini akan selesai dalam kurun waktu dua bulan.
Ia menyebutkan, tahap perbaikan jembatan Kali Baon bakal dilakukan terlebih dahulu di jalur A atau di jalur Semarang arah ke Demak dengan sistem 3-1 atau 3 jalur on dan satu jalur off.
Kemudian, tambahnya, di jalur B yang bersebelahan dengan jalur A atau jalur Demak ke arah Semarang, juga dilakukan dengan system sama yaitu, 3-1 yaitu 3 jalur on dan 1 jalur off.
”Perbaikan jembatan Kali Babon juga dilakukan, sesuai arahan Satlantas, 3 jalur dipakai on dan satu jalur nanti diperbaiki off. Jadi bergantian nanti perbaikannya,” katanya.
Sementara itu Kanit Lantas Polsek Genuk Polrestabes Semarang, AKP Bambang Triyono, mengatakan, perbaikan Jembatan Kali Babon akan berdampak pada arus lalu lintas di Jalur Pantura Kaligawe.
Menurut dia, pihaknya pun telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi kemacetan arus di jalur Pantura Kaligawe itu, yang tepatnya berada di Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
”Kami buatkan U-turn, nanti fungsinya apabila kepadatan panjang, sampai arteri atau pun Pelabuhan, dilakukan rekayasa lalu lintas dari Simpang Genuksari hingga gapura batas kota,” jelas AKP Bambang, saat meninjau persiapan perbaikan Jembatan Kali Babon Semarang, Senin, 6 Mei 2024.
Tak hanya putaran U turn, Bambang mengatakan, juga akan menerjunkan delapan personel untuk mengurai kemacetan di Jembatan Kali Babon, guna mengarahkan pengendara untuk melintas di jalur alternatif bila terjadi kepadatan arus.
”Maka kami imbau kepada masyarakat, apabila terjadi antrean panjang, kita akan memasang imbauan mulai dari pintu tol Kaligawe, traffic light Unissula, dan Terboyo,” paparnya.
Ia mengatakan, untuk masyarakat dari Pedurungan, Tlogosari, yang ingin ke arah Demak bisa mencari jalan alternatif, seperti lewat Mranggen langsung ke Jalan Onggorawe.
Sedang bagi pengendara yang telanjur sampai di Kaligawe, kata Bambang lagi, bisa memotong lewat Jalan Ratan Cilik, yang nantinya pengendara bakal tembus atau sampai di Jalan Onggorawe.
Jadi, jelasnya, seperti tahun lalu Ketika ada pengecoran, rekayasa lalu lintas akan dilaksanakan pada jam-jam tertentu, yaitu jam rawan kemacetan seperti pada pagi, siang, dan sore.
”Namun, tidak menutup kemungkinan kalau arus lalu lintas sangat padat kita tambah untuk melaksanakan rekayasa lalu lintas seperti contraflow. Maka rekayasa lalu linta ini kondusif, tergantung situasi,” pungkas AKP Bambang. (pras)