PersadaPos, Paris – Timnas Indonesia U-23 terpaksa menunda mimpi tampil di Olimpiade, setelah dikalahkan Guinea U-23, 0-1 dalam laga playoff yang berlangsung di INF Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis 9 Mei 2024 malam WIB.
Kekalahan Timnas Indonesia U-23 cukup menyakitkan, lantaran perjuangan ke Olimpiade terhenti lewat gol penalti Ilaix Moriba pada menit ke-29.
Moriba yang maju sebagai eksekutor, berhasil menjalankan tugasnya dengan baik untuk membobol gawang Ernando Ari. Alhasil, Guinea U-23 unggul 1-0 atas Timnas Indonesia U-23.
Sebenarnya Timnas Indonesia U-23 mampu mengimbangi Guinea U-23, juga bisa dilihat dari statistik pertandingan. Bahkan, dari penguasaan bola skuad Garuda Muda unggul 51 persen dibanding Guinea yang cuma 49 persen.
Hanya saja, skuad Garuda Muda masih kalah dari Guinea U-23 dalam hal akurasi operan yang cuma 74 persen, sedang Guinea U-23 82 persen. Begitu pula tembakan ke arah gawang, skuad Garuda Muda cuma sekali, Guinea U-23 sebanyak empat kali.
Yang lebih menyakitkan dari kekalahan Timnas Indonesia U-23 adalah laga playoff ke Olimpiade tanpa VAR ini, diwarnai sejumlah keputusan kontroversial dari wasit asal Prancis, Francois Letexier, yang memimpin pertandingan.
Pada menit ke-27, Timnas Indonesia U-23 dijatuhi hukuman penalti, setelah sang Kapten, Witan Sulaeman, dinilai menjatuhkan salah satu pemain Guinea U-23 di kotak terlarang.
Padahal, dalam tayangan siaran ulang terlihat jelas, pelanggaran yang dibuat Witan Sulaeman terjadi di luar kotak penalti. Tapi, dalam laga yang tanpa menggunakan VAR itu, Francois Letexier tetap menunjuk titik putih.
Lalu, di menit ke-74, Guinea U-23 berkesempatan menambah pundi-pundi golnya, setelah wasit Francois Letexier lagi-lagi memberikan hadiah tendangan penalti.
Penalti ini diberikan wasit asal Prancis Francois Letexier, setelah bek Timnas Indonesia U-23, Alfeandra Dewangga, dinilai melanggar pemain Guinea U-23, Algassime Bah.
Padahal, sekali lagi dalam tayang ulang saat laga tak menggunakan VAR, tekel Alfeandra Dewangga terlihat mengarah ke bola, namun wasit tetap memberikan hadiah penalti.
Untung bagi Timnas Indonesia U-23, Algassime Bah yang maju sebagai eksekutor, gagal menjalankan tugasnya setelah sepakannya membentur tiang.
Selanjutnya, pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, mendapat kartu merah di laga ini, karena protes atas penalti kedua yang diberikan wasit Francois Letexier kepada Guinea U-23.
Alhasil, Shin Tae-yong pun tidak diizinkan memimpin laga di 10 menit akhir pertandingan. Padahal, jika Shin Tae-yong masih diizinkan memimpin dari pinggir lapangan, kondisnya bisa saja berbeda.
Indonesia: 1-Ernando Ari; 3-Muhammad Ferarri, 4-Nathan Tjoe-A-On, 5-Komang Teguh, 13-Bagas Kaffa, 12-Pratama Arhan, 6-Ivar Jenner, 7-Marselino Ferdinan, 8-Witan Sulaeman, 11-Kelly Sroyer, 10-Rafael Struick.
Guinea: 1-Soumaila Sylla; 14-Ibrahima Diakite, 5-Saidou Sow, 4-Mohamed soumah, 13-Maadiou Keita, 7-Issiaga Camara, 18-Aguibou Camara, 10-Moribba Kourouma, 11-Ousmane Camara, 12-Algassime Bah, 19-Facinet Conte.
(pras)