Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno foto bersama dengan jajaran pengurus KPRI Bhakti Praja. (Foto:Dok)
PersadaPos, Semarang – Koperasi Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah mencatat kenaikan aset Rp 123,2 miliar pada 2023, atau mengalami kenaikkan 4,08 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 118,4 miliar.
Selain itu, Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh selama setahun juga melampaui target yang ditetapkan. Dari terget Rp 7,09 miliar selama 2023, realisasinya mencapai Rp 7,2 miliar.
Sementara untuk pendapatan selama 2023 juga mengalami peningkatan. Dari pendapatan tahun 2022 sebesar Rp 13,5 miliar, meningkat menjadi Rp13,8 miliar atau naik 2,46 persen.
“Dari sisi kinerja, alhamdulilah Koperasi Bhakti Praja secara total aset mengalami peningkatan. Dari sisi target laba juga tercapai bahkan melampaui,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Bhakti Praja di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Rabu, 6 Maret 2024.
Sumarno meminta, para pengurus dan pengawas terus mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan para anggota..
“Laporan tahun ini menjadi bahan evaluasi kita bersama, apa saja yang menjadi kendala di tahun lalu kita mencari solusi, serta apa saja yang kemarin tidak tercapai bisa diupayakan di tahun 2024,” ujar Sumarno yang juga Pembina Koperasi KPRI Bhakti Praja itu.
Sementara itu, Ketua Koperasi KPRI Bhakti Praja Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, rasio keuangan Koperasi Bhakti Praja menunjukkan kondisi sehat. Antara lain meliputi likuiditas atau kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek mencapai 153,62 persen.
“Artinya bila ada kewajiban-kewajiban yang harus diselesaikan jangka pendek, uangnya berlebih sebanyak 53,62 persen,” katanya.
Adapun peningkatan juga terjadi di sisi keanggotaan. Jumlah anggota tahun 2023 menjadi 6.644 orang atau naik 2,69 persen dibanding tahun 2022 sebanyak 6.470 orang. Terdiri dari ASN 4.726 orang, harian lepas 264 orang, pensiunan 284 orang, serta umum 1.370 orang. (Lind)