PersadaPos, Demak – Jalur Pantura Semarang ke Kudus yang semula terendam banjir di Karanganyar Demak, sudah dibuka kembali mulai Senin malam, 25 Maret 2024.
Semua kendaraan sudah diperbolehkan melintasi jalur Pantura itu, melalui pertigaan Traffic Light Trengguli, Kecamatan Wonosalam, Demak.
Arus lalu lintas setelah jalur Pantura di tempat tersebut dibuka, juga lancar. Tidak ada antrean kendaraan dari dua arah.
Kasat Lantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani mengatakan, jalur Pantura yang sempat ditutup saat banjir itu dibuka mulai pukual 16.00 WIB.
”Kita sudah lakukan open traffic untuk Pantura Semarang-Kudus. Nanti pelaksanaannya sambil kita evaluasi apakah ada permasalahan atau tidak,” jelas AKP Lingga kepada wartawan pada Senin malam, 25 Maret 2024.
Menurut dia, hingga sejauh ini jalur Pantura yang dibuka pasca-banjir itu tidak ada permasalahan.
”Hanya saja, untuk anggota tetap antisipasi, juga sudah ada yang gelar di situ,” tegasnya
Ia mengatakan, pihaknya menerjunkan jajarannya untuk berjaga di beberapa lokasi setelah jalur Semarang-Kudus di Trengguli dibuka.
Pihak berwajib, tambahnya, juga berjaga di pertigaan Trengguli, serta titik depan Koramil Kecamatan Karanganyar.
”Di depan Koramil untuk pemantauan, pengaturan arus lalin, dan sebagainya,” ujarnya.
AKP Lingga menjelaskan, open traffic Semarang-Kudus sudah bisa untuk semua kendaraan, setelah pada siangnya diuji coba untuk kendaraan kecil terlebih dahulu.
”Bisa semuanya, kita sudah coba tadi. Ternyata bisa untuk kendaraan roda besar, yang sumbu tiga. Akhirnya yang jam 16.00 WIB kita nyatakan sudah bisa open traffic,” ungkapnya
Ia mengungkapkan, untuk lalu lintas di Pantura Karanganyar relatif lancar, hanya terdapat hambatan sisa-sisa banjir seperti aspal mengelupas, genangan dan lumpur, dan lainnya.
”Kalau untuk arus lalu lintas sejauh ini Alhamdulillah lancar, tapi ada meninggalkan beberapa area terutama di KM 43 itu yang depan Pasar Karanganyar itu
ada beberapa aspal yang mengelupas dan ada banyak jalan berlubang. Itu hambatannya satu,” tuturnya.
Dikatakan, di wilayah Kedungbanteng juga masih menyisakan genangan air semata kaki di Depan Dukuh Kedungbanteng, serta kegiatan penyedotan genangan banjir di Desa Cangkringrembang.
Menurutnya, di titik-titik yang masih ada genangan air dilakukan contra flow, dengan menutup jalur Kudus-Semarang, dan memberlakukan jalur Semarang-Kudus.
”Upaya kita laksanakan rekayasa lalu lintas di titik itu kita buat contra flow sementara, Alhamdulillah tadi kita cek untuk arus kendaraan mengalir,” paparnya.
Lingga memaparkan, titik contra flow diberlakukan di depan CV JSP hingga depan Masjid Al-Busyro Kedungbanteng, lalu di titik bukaan Cangkringrembang hingga ke barat sekitar 200 meter.
”Dari JSP sampai setelah Masjid Al-Busyro, itu contra flow pertama, karena menghindari genangan dan masih banyak lumpur, dan batu-batu yang berserakan di jalan,” terangnya.
Kemudian, sambungnya lagi, di bukaan Desa Cangkringrembang diberlakukan contra flow lagi hanya kurang lebih 200 meter, selanjutnya normal lagi.
Menurut dia, pembukaan jalur Pantura Semarang-Kudus tersebut masih dipantau perkembangannya, dan akan dievaluasi apabila terjadi masalah yang menonjol.
”Waktu awal jalur Pantura dibuka, padat-padatnya traffic. Alhamdulillah berjalan seperti biasa.
Titik padat itu kan jam pulang kantor, jam 16.00 WIB sampai jam Maghrib itu kan trafficnya sangat padat, tapi kita coba tadi, alhamdulilah berjalan normal,” pungkasnya. (pras)