TANAM POHON : Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, dibantu warga menanam pohon di Pantai Padaharja Tegal. ( Foto: Dok )
PersadaPos, Tegal – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk menanam pohon di sekitar pantai utara guna mencegah terjadinya abrasi.
“Menanam pohon jenis apapun itu bermanfaat. Tidak harus tanaman yang bisa dikonsumsi, tetapi juga tanaman pelindung untuk menahan abrasi,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno saat mengikuti kegiatan penanaman 1.100 batang pohon di Pantai Padaharja, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Rabu, 7 Februari 2024.
Kegiatan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia 2024 itu juga salah satu upaya Pemprov Jateng menjaga kondisi di hilir, agar abrasinya tidak kian parah.
“Butuh keterlibatan semua pihak untuk sama-sama menjaga kelestarian lingkungan di daerah pantura,” ujarnya.
Sumarno menilai, aksi menanam ribuan pohon secara serentak di berbagai provinsi itu sebagai momentum untuk mengajak masyarakat menanam berbagai jenis tanaman.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penanaman pohon hari ini. Harapan kami, aksi menanam pohon bersama tidak berhenti sampai di sini,” harap Sumarno.
Hilang 15 Meter
Sementara itu, Asisten II Setda Kabupaten Tegal, Joko Kurnianto mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Tegal dalam mencegah abrasi di wilayahnya.
Sejumlah upaya yang dilakukan diantaranya bersinergi dengan PT Pelindo dan Lanal Tegal menanam 3.500 pohon. Selain itu juga bersama masyarakat menanam 1.100 pohon cemara laut dalam rangka Hari Lahan Basah Sedunia.
“Ini sebagai upaya menjaga lingkungan hidup dan pantai kita. Pantai di Kabuapaten Tegal memiliki bentangan sepanjang 13 kilometer dengan kondisi abrasi sekitar 3-4 kilometer,” kata Joko.
Ia menjelaskan, kegiatan menanam itu berguna untuk mencegah abrasi dan terjangan ombak besar di kawasan Pantai Padaharja dan sekitarnya. Termasuk di belakang RSUD Suradadi Tegal yang mengalami abrasi sepanjang sekitar 1 kilometer.
Dijelaskannya, dalam beberapa tahun terakhir, abrasi yang terjadi di daerah tersebut mengakibatkan lahan di belakang RSUD Suradi hilang sekitar 15 meter. (Lind)